Furnitur Indonesia Digemari Pasar Eropa pada Pameran Spoga+Gafa 2018 di Köln

By Admin

nusakini.com-- ​Produk Furnitur Indonesia berpartisipasi pada Pameran Spoga+Gafa 2018 yang berlangsung pada tanggal 2-4 September 2017 di Köln. Selama tiga hari tersebut, produk-produk furnitur Indonesia banyak menarik perhatian para pengunjung pameran. Para pengunjung pameran terdiri dari beberapa perusahaan besar supplier dan perusahaan ritel sehingga pameran ini merupakan ajang business-to-business promotion. Selain itu, pengunjung pameran juga terdiri dari konsumen individu. 

Pameran Spoga+Gafa merupakan pameran terkemuka di Jerman dan dunia, pameran yang menempati luas area 225.000 meter persegi ini memfokuskan pada produk outdoor, termasuk produk furniture. 

Pada kesempatan tersebut, Konjen RI Frankfurt didampingi oleh konsul muda ekonomi, mengunjungi pameran untuk memberikan dukungan kepada para perserta Indonesia yang berjumlah 22 perusahaan. Dalam kunjungan tersebut, Perwakilan Kamar Dagang Industri Jerman di Indonesia (Ekonid) turut mendampingi. 

”Pameran tahunan Spoga+Gafa merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mempromosikan produk furnitur Indonesia, tidak hanya untuk pasar Jerman, tetapi juga pasar dunia mengingat para buyer datang dari berbagai negara, baik dari daratan Eropa maupun Amerika bahkan Timur Tengah. Produk furnitur Indonesia berpotensi untuk menjadi market leader di dunia,“ ujar Konjen RI Frankfurt Toferry P. Soetikno.

Konjen juga berpesan agar mereka terus mempertahankan kualitas produk sehingga kepercayaan para buyer dapat dipertahankan. Selain itu, ditekankan pula pentingnya memperhatikan aspek Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) atas produk-produk furnitur yang sudah didaftarkan oleh perusahaan dari negara-negara lain, agar ke depannya para pengusaha furnitur Indonesia tidak ada yang mengalami permasalahan. Ibu Prieta Perthantri dari Ekonid juga mengkonfirmasi hal tersebut. “Sangat perlu untuk mematuhi HAKI, terutama pada produk furniture agar tidak terjadi kerugian bagi para pengusaha furnitur Indonesia.” 

  Produk-produk furnitur yang ditawarkan oleh peserta Indonesia mempunyai desain dan kualitas yang bagus yang dapat memenuhi selera masyarakat Eropa dan internasional. „Alhamdulillah, penjualan furnitur kami ke Eropa dari tahun ke tahun menunjukan peningkatan yang cukup stabil,“ ungkap salah satu peserta asal Indonesia, yang secara umum juga dirasakan oleh para peserta Indonesia lainnya. Selain Jerman, para buyer yang menghadiri pameran dan membeli produk Indonesia berasal dari Inggris, Spanyol, Italia, Austria, Swiss, Norwegia, Swedia, hingga Amerika Latin dan Timur Tengah seperti Dubai. 

  Beberapa pengusaha furnitur Indonesia yang berpartisipasi dalam pameran tersebut menyebutkan bahwa pesaing berat Indonesia dalam bidang furniture adalah pengusaha-pengusaha dari China dan Vietnam. Strategi yang mereka gunakan adalah harga yang lebih rendah. Namun para pengusaha Indonesia tetap optimis bahwa pasar Eropa terutama Jerman tetap berorientasi pada kualitas daripada harga.

“Kami yakin bahwa para buyer lebih banyak yang mengutamakan kualitas produk yang benar-benar bagus untuk membangun kepercayaan jangka panjang,“ ujar salah satu pengusaha peserta pameran bernama Markus dari PT. Javanesia Teakindo. 

Menjadi catatan positif dalam pameran ini adalah adanya perusahaan dari Indonesia, di antaranya PT. Khavindo Mebel Indonesia dan Casa Java Furniture yang hampir 80% buyernya adalah perusahaan dari negara Jerman. Ada beberapa perusahaan besar Jerman yang merupakan pembeli produk-produk furnitur dari Indonesia.(p/ab)